Pengertian Iman, rukun dari keimanan, ciri-ciri keimanan dilengkapi dengan ayat-ayat al-Qur’an yang sesuai, pemikiran manusia tentang ketuhanan
1. a) Pengertian Iman, dan b). Apakah saja rukun dari keimanan itu?
2.ciri-ciri keimanan tersebut diatas, dilengkapi dengan ayat-ayat al-Qur’an yang sesuai.
3.pemikiran manusia tentang ketuhanan yang antara lain; a). Animisme/Dinamisme, Politeisme dan Henoteisme, dan b). Monoteisme, yang terbagi pada; Deisme, Panteisme dan Eklektisme.
Jawaban Pribadi:
1. (a) Untuk memahami pengertian Iman secara utuh dan
mendalam, kita perlu merujuk pada Al-Qur’an dan hadits sebagai sumber ajaran
Islam. Penelaahan ini dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan ayat ayat yang
mengandung kata “iman” atau kata lain yang terbentuk dari kata “Iman”, seperti;
“Aamana”, “Yu’minu” atau “Mukmin”. Ayat-ayat yang berbicara tentang iman dalam
Al-Qur’an antara lain: Q.S. Al-Baqarah (2): 165, QS. Al-A’raf(7): 179.
Berdasarkan surah Al-Baqarah (2): 165, iman identik dengan
asyaddu hubban lillah. Hub artinya kecintaan atau kerinduan, sedangkan asyaddu
berarti sangat, jadi Asyaddu hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan
atau kerinduan luar biasa. Lillahi artinya kepada atau terhadap Allah SWT. dari
ayat tersebut tergambar bahwa iman adalah sikap (atitude), orang-orang yang
beriman kepada Allah berarti orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya
untuk mewujudkan harap atau kemauan yang di tuntut olah Allah kepadanya.
Ibnu Majah meriwayatkan bahwa nabi pernah bersabda
"Iman adalah keterkaitan antara kalbu, ucapan, dan perilaku".
(Menurut Al-Sakawy dalam, Al-Maqasid, Al-Hasanah, hlm 140, kesahihan hadis
tersebut dapat di pertanggung jawabkan).
Terdapat juga ayat yang berbicara tentang nilai yang dapat
mempengaruhi keimanan seseorang, baik memilih keimanan pada jalan yang benar,
maupun saat memilih keimanan yang menyimpang ; QS. An-Nisa(4): 51, QS.
Al-Ankabut(29): 51, QS. Al-Baqarah(2): 4, dan QS. Al-Baqarah(2): 285.
(b) Rukun atau struktur iman ada tiga aspek yaitu kalbu,
lisan, dan perbuatan.
- Kalbu, keiman harus selalu di mulai dari dalam hati. Hati
ini ialah tempat iman bersemayam dan tidak bisa di bohong-bohongi atau di
buat-buat.
- Lisan, keimanan yang ada dalam hati saja tidak cukup,
melainkan juga di wujudkan lewat lisan atau ucapan sehari-hari.
- Perbuatan, keimanan tidak saja cukup dalam kalbu dan lisan
melainkan harus terwujud lewat perbuatan. Perbuatan yang di maksud ini ialah
berhubungan dengan perilaku sehari-hari.
Iman adalah hal yang paling pokok islam.Iman dalam Islam
mencakup 6 hal (rikun iman) yaitu iman kepada Allah., iman kepada kitab-Nya,
iman kepada malaikat-Nya, iman kepada rasul-Nya, iman kepada hari akhir, dan
iman kepada takdir-Nya.
2. Jika iman di artikan percaya, maka ciri-ciri orang yang
beriman tidak ada yang mengetahuinya kecuali hanya Allah saja, karena yang tahu
isi hati seseorang hanyalah Allah. Karena pengertian iman yang sesungguhnya
adalah meliputi aspek kalbu, ucapan, dan perilaku, maka ciri-ciri orang yang
beriman akan dapat di ketahui antara lain yaitu:
- Tawakal, yaitu senantiasa hanya mengabdi (hidup) menurut
apa yang di perintakan olah Allah. dengan kata lain, orang yang bertawakal
adalah orang yang menyerahkan berbagai aktivitasnya kepada Allah. seorang
mukmin, makan bukan di dorong oleh perutnya yang lapar akan tetapi sadar akan
perintah Allah. sebagaimana di jelaskan dalam surah Al-Baqarah(2) ayat 187.
- Mawas diri dan bersikap ilmiah, mawas diri berhubungan
dengan alam pikiran, yaitu besrikap kritis dalam menerima informasi, terutama
dalam memahami nilai-nilai keislaman, hal ini di perlukan agar terhindar dari
berbagai fitnah QS. Ali Imran (3) ayat 7.
- Optimis dalam mengahadapi masa depan, Al-quran memberikan
petunjuk kepada umat manusia untuk selalu bersikap optimis karena lada
hakikatnya tantangan, merupakan perjalan bagi setiap manusia. Hal tersebut di
nyatakan dalam surah Al-Insyirah (94) ayat 5-6.
- konsisten dan menepati janji, janji adalah hutang, menepati
janji berarti membayar hutang, sebaliknya ingkar janji adalah suatu
pengkhianatan, sebagaimana di jelaskan dalam Al-Quran surah Al-Maa'idah (5)
ayat 1.
- Tidak sombong, kesombongan merupakan suatu sifat atau
sikap yang tercela yang membahayakan diri maupun orang lain dan lingkungan
hidupnya. Seorang yang merasa dirinya pandai, karena kesombongannya terbalik
menjadi bodoh lantaran malas belajar, tidak mau bertnya kepada orang lain yang
di anggapnya bodoh. Karena ilmu pengetahuan itu amat luas dan berkembang, maka
orang yang merasa telah pandai, jelas akan menjadi bodoh. Al-Quran surah Luqman
(31) ayat 18, menyatakan bahwa suatu larangan terhadap suatu sifat dan sikap
yang sombong. Firman Allah QS Luqman (31) ayat 18.
3. (1) Pemikiran Manusia Tentang Keutuhan
- Animisme/Dinamisme
Masyarakat primitif pun mempercayai adanya peran roh dalam
hidupnya. Setiap benda yang dianggap benda baik, mempunyai roh. Oleh masyarakat
primitif, roh dipercayai sebagai sesuatu yang aktif sekalipun bendanya telah
mati. Oleh karena itu, roh dianggap sebagai sesuatu yang selalu hidup,
mempunyai rasa senang, rasa tidak senang apabila kebutuhannya dipenuhi. Menurut
kepercayaan ini, agar manusia tidak terkena efek negatif dari roh-roh tersebut,
manusia harus menyediakan kebutuhan roh. Saji-sajian yang sesuai dengan saran
dukun adalah salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan roh.
- Politeisme
Kepercayaan dinamisme dan animisme lama-lama tidak
memberikan kepuasan, karena terlalu banyak yang menjadi sanjungan dan pujaan.
Roh yang lebih dari yang lain kemudian disebut dewa. Dewa mempunyai tugas dan
kekuasaan tertentu sesuai dengan bidangnya. Ada dewa yang bertanggung jawab
terhadap cahaya, ada yangmembidangi masalah air, ada yang membidangi angin dan
lain sebagainya.
- Henoteisme
Politeisme tidak memberikan kepuasan terutama terhadap kaum
cendekiawan. Oleh karena itu dari dewa-dewa yang diakui diadakan seleksi,
karena tidak mungkin mempunyai kekuatan yang sama. Lama-kelamaan kepercayaan
manusia meningkat menjadi lebih definitif (tertentu). Satu bangsa hanya
mengakui satu dewa yang disebut dengan Tuhan, namun manusia masih mengakui
Tuhan (Ilah) bangsa lain. Kepercayaan satu Tuhan untuk satu bangsa disebut
dengan henoteisme (Tuhan Tingkat Nasional).
- Monoteisme
(2) Kepercayaan dalam bentuk henoteisme melangkah menjadi
monoteisme. Dalam monoteisme hanya mengakui satu Tuhan untuk seluruh bangsa dan
bersifat internasional.
Bentuk monoteisme ditinjau dari filsafat Ketuhanan terbagi
dalam tiga paham, yaitu: deisme, panteisme, dan teisme.adapun penjelasan
masing-masing
- Deisme
yakni paham monoteisme yang menyatakan bahwa Tuhan yang
menciptakan alam namun ia berada di luar alam, dalam arti berlepas diri dari
alam tersebut. Penciptaan Alam ini sudah sangat sempurna sehingga bisa berjalan
berdasarkan pada hukum alam sehingga tak diperlukan lagi kontak dari Tuhan.
- Panteisme
yakni paham monoteisme yang meyakini bahwa tuhan selaku yang
menciptakan alam selalu ada bersama dengn alam dan tak bisa dipisahkan satu
sama lain.
- Ekleteism
Manusia mempunyai perenan sebagai perencanaan, sedangkan
tuhan berperan sebagaj penetu. Tuhan bukan alam, jauh di luar alam, namun dekat
denga alam.
Jika ada yang keberatan dengan artikel ini silahkan kontak admin agar menghapusnya terima kasih
Then there's the forthcoming Apple Pay Later, which is a Buy Now, Pay Later service. Those 코인카지노 are always controversial, but present economic conditions make them worse. The Guardian reports that a third of UK BNPL users now can't make their payments, and it's not so much higher within the United States.
BalasHapus